Sabtu, 13 April 2013

PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC)

BEBERAPA GAMBAR DAN PENYAKIT TBC










TBC Paru: Penyebab Kematian Ke-2 Di Indonesia

Apa itu Tuberculosis ?
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri “Mycobacterium tuberculosis “. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Kuman ini dapat menyerang semua bagian tubuh manusia, dan yang paling sering terkena adalah organ paru (90%). Di Indonesia, TBC adalah penyebab kematian ke-2 setelah penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya. Selain dari itu Indonesia adalah negara ke-3 di dunia yang mempunyai penderita TBC terbanyak setelah Cina dan India. TBC banyak terdapat di kalangan penduduk dengan kondisi sosial ekonomi rendah dan menyerang golongan usia produktif (15-54 tahun). Sekitar 3/4 pasien TBC adalah golongan usia produktif. TBC membunuh lebih banyak kaum muda dan wanita dibandingkan dengan penyakit menular lainnya. Di seluruh dunia terdapat sekitar 2-3 juta orang meninggal akibat TBC setiap tahunnya. Sesungguhnya kematian akibat TBC dapat dihindari. Setiap tahun sebesar 1% dari seluruh penduduk dunia sudah tertular oleh kuman TBC (walaupun belum terjangkit oleh penyakitnya).

Bagaimana TBC menular?
TBC menular melalui udara apabila orang yang membawa TBC dalam paru-paru atau tenggorokan batuk, bersin, atau berbicara, lalu kuman dilepaskan ke udara. Apabila orang lain menghirup kuman ini mereka mungkin terinfeksi. TBC dapat menular ke semua orang dan yang menularkan adalah mereka yang di dalam dahaknya terdapat kuman TBC. Kebanyakan orang mendapat kuman TBC dari orang yang sering berada dekat dengan mereka, seperti anggota keluarga, teman, atau rekan sekerja. Pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. TBC tidak menular melalui barang dan peralatan rumah, misalnya sendok garpu, periuk, gelas, seprai, pakaian atau telepon, jadi tidak diperlukan barang dan peralatan baru untuk kegunaan sendiri.

Apakah “infeksi TBC”?
Infeksi TBC berarti bahwa kuman TBC berada dalam tubuh meskipun tidak aktif. Seringkali, setelah kuman TBC memasuki badan, kekebalan tubuh mengontrol kuman tersebut. Namun, kuman ini masih hidup dalam tubuh bertahun-tahun lamanya dalam bentuk tidak aktif. Sewaktu kuman TBC tidak aktif, kerusakan tidak timbul, dan penyakit tidak dapat ditularkan kepada orang lain. Orang demikian “terinfeksi“, meskipun tidak sakit. Bagi kebanyakan orang (90%) kuman ini akan tetap tidak aktif. Satu-satu caranya seseorang dapat mengetahui apakah telah terinfeksi adalah jika ada hasil positif untuk tes kulit khusus.

Kapan “infeksi” menjadi “penyakit” ?
Mungkin juga, kuman TBC tidak aktif berubah menjadi aktif kendati setelah bertahun-tahun. Hal ini sering terjadi apabila kekebalan tubuh dilemahkan, akibat usia lanjut, penyakit parah, peristiwa yang menimbulkan stres, penyalahgunaan narkotik atau alkohol, infeksi HIV (virus yang menyebabkan penyakit AIDS) atau penyakit-penyakit lain. Apabila kuman TBC yang tidak aktif berubah menjadi aktif, kuman tersebut berkembang biak dan mungkin merusakkan paru-paru atau bagian tubuh yang lain. Jika kuman TBC menjadi aktif, penyakit TBC bisa timbul. Hanya sekitar 10% orang yang terinfeksi dengan kuman TBC akan mendapat penyakit TBC.

ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU PADA ORANG DEWASA
Di Indonesia, pada saat ini, uji tuberkulin tidak mempunyai arti dalam menentukan diagnosis TB pada orang dewasa, sebab sebagian besar masyarakat sudah terinfeksi dengan Mycobacterium Tuberculosis Karena tingginya prevalensi TB. Suatu uji tuberkulin positif hanya menunjukkan bahwa yang bersangkutan pernah terpapar dengan Mycobacterium Tuberculosis . Dilain pihak, hasil uji tuberkulin dapat negatif meskipun orang tersebut menderita tuberkulosis. Misalnya pada penderita HIV / AIDS, malnutrisi berat, TB milier dan Morbili.


Refleksi Hari TBC Sedunia
Setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai hari Tuberkulosis (TBC) sedunia. Tahun ini peringatan hari TBC sedunia bertemakan "Every Breath Counts, Stop TB Now!". Tema ini menekankan pada kata "breath" yang tidak hanya berarti pernapasan, tetapi juga merupakan pusat dari segala aktivitas manusia. Sehingga, rusaknya "breath" karena TBC akan mengakibatkan rusaknya segala aktivitas manusia. Tema ini sekali lagi mengingatkan kita akan bahaya TBC dan urgensi pemberantasannya. Dalam rangka memperingati hari TBC ini juga

Gejala Penyakit TBC
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

Gejala sistemik/umum:
•Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
•Penurunan nafsu makan dan berat badan.
•Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
•Perasaan tidak enak, mudah lelah.

Gejala khusus:
•Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
•Jika ada cairan di rongga pleura

OBATNYA

BAKTERI PENYEBABNYA


GERAKAN ANTI TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar