A.BIOGRAFI
Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya
MU) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di
Old Trafford, Manchester,
Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak
bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di
Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.
Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris,
barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di
kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan
skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada
pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership
di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan
dua belas kali merebut trofi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit
diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga
Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).
Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 22 trofi besar - jumlah ini
merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka
telah memenangi 19 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih
disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris
pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah
mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa
untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008
setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor
memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.[2] Pada 2008, mereka menjadi klub
Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia
Antarklub FIFA.
Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi
pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta
(US$1,47 milyar) diikuti dengan banyak protes dari para pendukung
fanatik.
B.Sejarah
Tahun awal (1878–1945)
Tim Manchester United pada awal sesi 1905-06, yang pada saat itu menjadi juara dua di Divisi 2 dan terangkat.
Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and
Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan
Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau -
emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat
stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun,
sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah
memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan
hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri,
mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR"
dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..
Tak lama kemudian, di tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang
lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.[3]
Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies*,
direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry
Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya**,
kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak,
tetapi berhasil memengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan
menjadi chairman tim.[4] Diadakan rapat untuk mengganti nama
perkumpulan. Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang
diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia,
berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester
United?"[5] Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis
mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim
dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester
United.
Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West
yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja
keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya
pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan
untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti
Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts
yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April
1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.
Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua
Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir
kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka
memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Manchester City
sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan
FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak
boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil
kesempatan dari situasi ini, merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull,
dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun
Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim
1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas
Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun
pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival
mereka, Aston Villa.
Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka
memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim
1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka
memainkan pertandingan pertamanya di Old
Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka
kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka
tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City
setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain
tanpa memenangkan satu trofi pun.
United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun
bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi
kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka
turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah
sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan
mereka kembali ketika musim 1938–39.
Keterangan:
• Pemilik Manchester United yang pertama
o St. Bernard akhirnya menjadi maskot MU yang pertama dari tahun 1902-1906
C. Era Sir Matt Busby Busby (1945–1969)
Matt Busby.
Pada tahun 1945, Matt Busby ditunjuk menjadi manager dari tim yang
berbasis di Old Trafford ini. Dia meminta sesuatu yang tidak biasa pada
pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan
direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia
telah kehilangan lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C., karena
pekerjaan yang diinginkannya itu dirasa petinggi Liverpool adalah
pekerjaan seorang direktur, tetapi United memberikan kesempatan untuk
ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, melainkan seorang
asisten manager yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan menunjuk Busby
sebagai manager merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar
kepercayaan pengurus dengan mengantar United ke posisi kedua liga pada
tahun 1947, 1948 and 1949 dan memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan
Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil
yang besar dalam pencapaian United ini.
Charlie Mitten pulang ke Colombia untuk mencari bayaran yang lebih baik,
tetapi kemampuan pemain senior United tidak menurun dan kembali meraih
gelar Divisi Satu pada 1952. Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak
hanya membutuhkan pengalaman pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk
memasukkan beberapa pemain muda. Pertama-tama, pemain muda seperti Roger
Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet, membutuhkan waktu
untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir
ke posisi 8 pada 1953, tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956
dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103
gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah
satu manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan
1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain
bertalenta tinggi yang bernama Duncan Edwards. Pemuda asal Dudley, West
Midlands memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards
dikatakan dapat bermain disegala posisi dan banyak yang melihatnya
bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya,
1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, kalah
dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta
dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA
membatalkan hak Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat
mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan Real Madrid. Dalam
perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan yang
tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, mengalahkan tim juara
Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.
D.OLL TRAFFORD
Sebuah plat kenangan di Old Trafford sebagai penghargaan untuk para pemain yang meninggal pada tragedi Munich Air.
Tragedi terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang
dari pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat
mendarat di Munich, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi Munich air
tanggal 6 Februari 1958 merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent,
Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy
Taylor dan Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk
beberapa staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.[6]
Terjadi 2 kali pendaratan sebelum yang ketiga terjadi kesalahan fatal,
yang disebabkan tidak stabilnya kecepatan pesawat karena adanya lumpur.
Penjaga gawang United Harry Gregg mempertahankan kesadaran saat
kecelakaan itu dan dibawah ketakutan pesawat akan meledak, menyelamatkan
Bobby Charlton dan Dennis Viollet dengan mengencangkan sabuk
pengamannya. Tujuh pemain United menginggal dunia di tempat sedangkan
Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sayap kanan
Johnny Berry juga selamat dari kecelakaan itu, tetapi cedera membuat
karier sepak bolanya berakhir cepat. Dokter Munich mengatakan bahwa Matt
Busby tidak memiliki banyak harapan, namun ia pulih dengan ajaibnya dan
akhirnya keluar dari rumah sakit setelah dua bulan dirawat di rumah
sakit.
Ada rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namun Jimmy
Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah
sakit, klub melanjutkan kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka
mencapai final Piala FA 1958, dimana mereka kalah dari Bolton
Wanderers. Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan
United dan juara liga Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di
Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun
FA menolak. United menekan Wolves pada musim berikutnya dan
menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen; tidak buruk untuk sebuah
tim yang kehilangan sembilan pemain akibat tragedi Munich air.
Busby membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain seperti
Denis Law dan Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari
sejumlah pemain muda ini adalah pemuda Belfast yang bernama George Best.
Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA
tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan
di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub
terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun
1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968,
mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final,
menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim United
saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law
and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun 1969 dan
digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.
E.MASA SULITNYA
Masa sulit (1969–1986)
Setelah masa yang gemilang, United mengalami masa-masa sulit ketika
ditangani Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim
1969–70. Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga
McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby
kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby,
United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia
meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan
beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.
Manager Celtic yang berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock
Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui
kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — . Frank
O'Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell
tidak bertahan lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi
untuk menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka
baru ke dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan
dari Aberdeen seharga £125,000. Tommy Docherty menjadi manager diakhir
1972. Docherty, atau "Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun
United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton
telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim
panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian
Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun
tidak menghasilkan apa-apa.
Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran
besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim
pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United
mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan
Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan
Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui
memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim
bermain lebih defensif. Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka
lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli
Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins,
namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya
sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala
FA, dikalahkan Arsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada
tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.
Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor
transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Robson
disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan
Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul
McGrath dan Gordon Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan
Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983
dan 1985, dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah
memenangkan 10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin
dengan saingan terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United
kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen.
Hasil buruk United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil
yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson
dipecat. Setelah itu United merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex
Ferguson.
F. Era Alex Ferguson (1986–sekarang)
Sebelum Treble (1986-1998)
Alex Ferguson
Alex Ferguson datang dari Aberdeen untuk menggantikan Atkinson dan
mengantarkan klub meraih posisi 11. Musim berikutnya yaitu musim
1987–88, United menyelesaikan liga di posisi kedua, dengan Brian McClair
yang menjadi pencetak 20 gol liga setelah George Best.
United mengalami masa sulit 2 musim berikutnya. Dengan pembelian pemain
yang cukup banyak, Ferguson tidak dapat memenuhi harapan suporter. Alex
Ferguson telah berada dalam bahaya pemecatan pada awal 1990, tetapi
sebuah gol dari Mark Robins membawa United menang 1–0 atas Nottingham
Forest dibabak ketiga Piala FA. Ini membuat Ferguson terselamatkan dan
pada akhirnya United memenangkan Piala FA, setelah mengalahkan Crystal
Palace di partai ulang babak final.
United memenangkan Winners' Cup Eropa di 1990–91, mengalahkan juara
Spanyol musim itu, Barcelona di final, tetapi mengecewakan di musim
berikutnya karena di liga mereka kalah dari saingan, Leeds United.
Kedatangan Eric Cantona di November 1992 merupakan sebuah langkah
krusial United saat itu. Cantona membaur bersama pemain dan memenangkan
Final Piala FA menjadikan MU menjadi juara dua di liga dan Piala FA.
Ferguson membuat suporter kesal karena menjual beberapa pemain Beberapa
dari mereka langsung terpilih menjadi anggota Tim nasional sepak bola
Inggris. Secara mengejutkan, United kembali meraih double pada musim
1995–96. Ini adalah pertama kalinya klub Inggris meraih double sebanyak
dua kali dan akhirnya mereka mendapat sebutan "Double Double".[7]
Mereka memenangkan liga musim 1996–97 dan Eric Cantona menyatakan
pensiun dari persepak bolaan profesional pada usia 30. Mereka mengawali
musim 1997–98 dengan baik, tetapi mengakhiri liga pada posisi dua
klasemen, dibawah pemenang dua gelar, Arsenal.
G.Treble (1998–1999)
Trofi Treble Manchester United di simpan di Museum Di Old Trafford
Musim 1998–99 untuk Manchester United adalah musim tersukses karena
mereka berhasil menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih
Treble(tiga gelar dalam satu musim) — dengan memenangkan Liga Utama
Inggris, Piala FA dan Liga Champion UEFA di musim yang sama.[8] Setelah
melewati Liga Utama yang padat, Manchester United berhasil memenangkan
liga pada pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur dengan skor
2–1, ketika Arsenal menang 1–0 atas Aston Villa.[9] Memenangkan Liga
Utama merupakan bagian pertama dari treble United, yang disebut Ferguson
bagian tersulit.[9] Di final Piala FA mereka bertemu Newcastle United
dan menang 2–0 melalui gol Teddy Sheringham dan Paul Scholes.[10] Pada
pertandingan terakhir mereka musim itu, pertandingan Final Liga
Champions Eropa 1999, mereka mengalahkan Bayern Munich, pertandingan
tersebut disebut-sebut sebagai comeback terbaik yang pernah ada, kalah
sampai dengan injury time dan mencetak gol dua kali di menit-menit
terakhir untuk memastikan kemenangan 2–1.[8] Manchester United juga
memenangkan Piala Interkontinental setelah mengalahkan Palmeiras 1–0 di
Tokyo.[11]
[sunting] Setelah Treble (1999–sekarang)
United memenangkan liga tahun 2000 dan 2001, tetapi mereka gagal meraih
kembali trofi kompetisi Eropa. Pada tahun 2000, Manchester United
menjadi salah satu dari 14 pendiri kelompok G-14.[12] Ferguson
mengadopsi gaya permainan bertahan dan tetap gagal di kompetisi Eropa
dan United menyelesaikan liga pada urutan ketiga klasemen. Mereka meraih
kembali gelar liga musim berikutnya dan memulai musim dengan sangat
baik, namun penampilan mereka memburuk ketika Rio Ferdinand menerima
skorsing 8 bulan karena gagal dalam tes doping. Mereka memenangkan Piala
FA 2004, setelah mengalahkan Millwall.
Musim 2004-05, produktivitas gol United berkurang, yang disebabkan oleh
cederanya Ruud van Nistelrooy dan United menyelesaikan musim tanpa
meraih satu gelar pun. Kali ini, Piala FA dimenangkan oleh Arsenal yang
mengalahkan United melalui adu penalti. Di luar lapangan, cerita
utamanya adalah kemungkinan klub diambil alih oleh pihak lain dan pada
akhir musim, Malcolm Glazer, seorang pengusaha asal Tampa, telah
memiliki kepemilikikan United.
I.Lambang dan warna klub
Badge Manchester United dari tahun 1960an hingga awal 1970a
Ketika nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna hijau-kuning.
Pada tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama menjadi Manchester
United, klub mengganti warna seragam mereka menjadi merah (kaos), putih
(celana), dan hitam (kaos kaki), yang menjadi standar seragam MU sampai
saat ini. Pengecualian ketika tim bertanding di Final Piala FA tahun
1909 melawan Bristol City, kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk
V. Desain seragam ini kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim
berwarna merah-merah.
Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki
putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru
bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam
seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal
perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai
sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu
dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU
kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak
pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang
mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih,
tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi
digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama
dengan seragam abu-abu itu.[17][18] Seragam tandang MU yang terkenal
lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam.
Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain Umbro sebelum MU
memilih produsen Nike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari
Newton Heath F.C menjadi Manchester United.
Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat
memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang
yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang
dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada
2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United
mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos
biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan
Southampton dan PSV Eindhoven.
Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan
yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak di tengah
lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah" (The Red Devils), yang
muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim
rugbi Salford.[19] Pada akhir 60-an, lambang setan telah mulai untuk
dimasukkan pada brosur program dan syal klub, hingga akhirnya dimasukkan
ke dalam lambang klub dengan memegang trisula. Di 1998, logo kembali
didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club".[20]
Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang
bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk
kepentingan bisnis semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar