Klasifikasi
Berikut ini adalah klasifikasi dari Aerobacter aerogenes
bedasarkan pembagian yang dilakukan oleh Bergey,
Kingdom :
Bacteria
Phylum :
Proteobacteria
Kelas
: Gammaproteobacteria
Ordo
: Enterobacteriales
Family
: Enterobacteriaceae
Genus
: Aerobacter
Spesies
: Aerobacter aerogenes
Morfologi
Aerobacter aerogenes merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk basil,
dengan ukuran 0,6 – 1,0 µm x 1,2 – 3,0 µm, motil, tidak membentuk
spora,berkapsul,dan memiliki flagel.. Bakteri ini sering ditemukan
bersama E. Coli hidup bebas di alam seperti di air, tanah dan
juga di saluran pencernaan manusia dan hewan.
Sifat Pertumbuhan
Sifat pertumbuhan dari Aerobacter
aerogenes yaitu dapat tumbuh baik hampir di semua media buatan pada
laboratorium mikrobiologi. Seperti tampak pada gambar merupakan hasil
isolasi pada media Mac conkey. Tampak berdasarkan gambar tersebut koloni Aerobacter
aerogenes, besar, putih-merah, keruh, cembung, bulat dan halus. Selain itu
A. aerogenes juga mengurai karbohidrat seperti glukosa dan laktosa menjadi asam
dan gas seperti halnya Escherichia coli.
Sifat Fisiologis
Aerobacter aerogenes sering ditemukan bersama E. Coli pada
lingkungan yang sama (tanah & air), selain dapat hidup sebagai saprobe di
saluran pencernaan hewan dan manusia. Aerobacter aerogenesadalah
salah satu jenis bakteri coliform, yang merupakan kelompok bakteri yang
digunakan sebagai indikator kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap makanan
dan minuman.
Adanya bakteri Coliform pada makanan dan
minuman menunjukkan kemungkinan adanya organisme yang bersifat enteropatogenik
dan atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Aerobacter aerogenes dapat
menyebabkan pelendiran dan ropiness pada makanan..Aerobacter aerogenes merupakan patogen
oportunistik. Kebanyakan individu yang terkena infeksi memiliki
kondisi fisik yang membuatnya lebih mudah bagi bakteri lain untuk tumbuh dan
menyebar. InfeksiAerobacter aerogenes sering dijumpai
diperoleh di rumah sakit,terutama pada pasien di unit perawatan
intensif. Faktor risiko lain untuk infeksi termasuk penggunaan antibiotik
(hal ini dapat mengurangi bakteri alami yang bersaing dengan Aerobacter
aerogenes), infus , dan luka bakar. Aerobacter Aerogenes lebih
sering mempengaruhi bayi yang baru lahir dan orang tua.
Struktur antigen
Pengobatan antimikroba hampir semua
mampu mengatasi infeksi Aerobacter aerogenes . Beta-laktam,
fluoroquinolones, aminoglikosida dan TMP-SMZ semua merupakan pengobatan yang
efektif. Sebagian besar strain bakteri ini resisten terhadap satu atau
lebih dari pengobatan ini , sehingga organisme harus di cek dan diuji mengenai
kerentanan sebelum pengobatan dimulai.
Umumnya resisten terhadap beta-laktam, karena
sebagai penghasil beta-laktamase (enzim yang memecah beta-laktam) dapat
diinduksi pada bakteri terkena antibiotik ini. Aerobacter Aerogenes juga
biasa mengembangkan resistansi terhadap generasi pertama, kedua dan ketiga sefalosporin
selama pengobatan.
Patologi
Spesies Aerobacter terutama A. cloacae dan A.
aerogenes,merupakan patogen yang
penting danbertanggung jawab untuk berbagai infeksi,
termasuk bakteremia, infeksi saluran pernafasan, kulit
dan jaringan lunak, infeksi saluran
kemih (ISK), endokarditis, infeksi intra-abdomen, septic
arthritis ,osteomielitis, dan infeksi mata.
Jika bakteri mencapai darah (bakteremia), dapat menyebabkan
sepsis. Bakteri yang memasuki cairan serebrospinal, dapat menyebabkan
meningitis.Aerobacter aerogenes keseluruhan memiliki tingkat
kematian rendah (10,2 persen), dengan ketidaktelitian masalah medis yang
mendasari meningkatnya risiko kematian.
Gejala Klinis
Gejala klinis yang timbul dari infeksi
saluran pernapasan, kemih atau kulit yang disebabkan oleh bakteriAerobacter
aerogenes mirip dengan gejala umum dari kondisi ketika disebabkan oleh
infeksi bakteri lainnya.Bakteremia yang disebabkan oleh infeksi A.
aerogenes sering menyebabkan peningkatan denyut jantung, pernapasan
cepat dan demam. Kasus yang ekstrim dapat melibatkan hipertensi, shock dan
bahkankematian
I. Cara Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan yang dapat dilakukan terhadap bakteri Aerobacter
aerogenes dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Berikut
ini penjabarannya:
1. Pemeriksaan Kualitatif
Pemeriksaan ini dilakukan hanya untuk
mendeteksi apakah didalam suatu produk atau sampel apakah terdapat
bakteri Aerobacter aerogenes atau tidak. Pemeriksaan ini ada 3
tahap yaitu, Presumptive test, partially confirmed test, dan completed test.
a. Presumptive Test
Air di dalam media Lactose broth ditambahkan
indicator, hasil positif : indicator berubah warna kemudian timbul gas.
Jika indikator berubah warna dan timbul gas bias dipastikan E. coli dan A.
aerogenes positif.
b. Partially confirmed Test
Jika presumptive test positif, maka
dilanjutkan ke test berikutnya yaitu partially confirmed test. Cairan positif
hasil dari test yang pertama kemudian di tanam di media EMBA (Eosin Methylene
Blue Agar) 37 °C selama 24 jam. Jika positing berarti bakteri koliform tumbuh
di dalam media tersebut.
c. Completed Test
Koloni dari confirmed test ditanam di media lactose broth,
tambahkan indikator. Kemudian hasil positif jika indikator berubah dan
muncul gas.
2. Pemeriksaan Kuantitatif
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui
jumlah mikroba yang terdapat didalam suatu sampel, dengan prinsip menghitung
jumlah bakteri dalam 1 ml air. Langkah – langkahnya :
a. Air diencerkan dengan pengenceran yang
berbeda- beda
b. Masing – masing pengenceran ditanam pada plat
agar
c. Kemudian di inkubasi 37°C selama 24 jam
d. Dihitung jumlah koloni yang tumbuh, 1 koloni
berasal dari 1 bakteri
e. Mis: Pd. Pengenceran 100 X :
3 koloni
Jumlah bakteri per ml air = 3 X 100 = 300 bakteri
BEBERAPA GAMBAR SPESIES ENTEROBACTER AEROGENES:
J. Daftar Pustaka
Ø Gerardi, H, Michael.
2003. The Microbiology of Anaerobic Digesters. Willey – Interscience
Publications.New Jersey
Ø http://www.ehow.com/about_6514920
enterobacter-aerogenes-disease.html.
Diakses tanggal 3 oktober 2011
Ø Narumi, E, Hassutji.
2008. Enterobacteria. Departemen Mikrobiologi FKH Unair.
Ø Journal of
Microbiology, Immunology and Infection; En-Pen Chang, D Chiang, M Lin, T Chen,
F Wang, C Liu; 2009 Vol. 42
Ø http://www.
n1nt1.blogspot.com/2011/06/kultur-dan-uji-biokimia-bakteri-gram.html
Diakses tanggal 29 september 2011
Diakses tanggal 28 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar